loading...

Wednesday, October 29, 2014

LEMAK, LIPID, Kolesterol, Trigliserida dan Lipoprotein

by : Rasuane Noor 

Kata lemak terkadang menjadi polimik sendiri bagi individu tertentu, termasuk dengan saya, karena adanya penimbunan lemak dibawah kulit membuat rasa tidak percaya sendiri, rasa ketakutan sendiri atas penyakit yang disebabkan oleh lemak dan sebagiannya, trus apalagi sampai banyak teman yang menyapa dengan kata “sekarang kamu gemuk ya?”  hehe, ya begitulah kata pengawal bahasan materi kali ini.

“LEMAK” ada yang tau pengertian lemak?
Lalu apa saja yang dikelompokan lemak?
Apa itu kolesterol apa sama dengan lemak?
Apakan diantara istilah-istilah berikut ini tau perbedaannya: kolesterol, lemak, lipid, adiposa, trigliserida, fat? 
Mengapa lemak dikatakan lemak jenuh dan tidak jenuh?
Lalu apa saja sumber lemak?
Bagaimana lemak diproses di tubuh hingga bisa menjadi timbunan lemak?

”Yuk kita bahas satu persatu”

PENGERTIAN LEMAK / LIPID
 Lemak merupakan istilah paling umum dipakai di Indonesia, akan tetapi dalam ilmiahnya lemak merupakan kelompok dari LIPID.  Menurut buku Biokimia Helper, Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen yang meliputi lemak, minyak, steroid, malam (wax), dan senyawa terkait yang tidak larut dalam air akan tetapi larut pada pelarut nonpolar seperti eter dan kloroform.
Lipid diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:  
1.    lipid sederhana terdiri dari Lemak (fat),  minyak (oil) dan wax.   
2.    lipid komplek terdiri dari fosfolipid, glikolipid, lipid lainnya dan prekusor lipid turunan.
Lemak (fat) adalah ester dari gliserol dan asam lemak. Secara biokimia Lemak adalah senyawa triasilgliserol atau trigliserida.  Jika masih bingung apa itu ester dari gliserol silahkan dibuka lagi ya artikel membahas 2 kompenen tersebut.

Trigliserida atau triacylglycerol adalah ester gliserol dengan tiga asam lemak. Asam lemak yang biasanya dikenal adalah asam oleat, asam palmitat, atau stearat (ketiganya merupakan salah satu komponen asam lemak pada lemak jaringan tubuh). Lemak di dalam tubuh disimpan dalam kelompok jaringan ikat yaitu jaringan adiposa (lemak) yang terletak menyebar di seluruh tubuh.
jika seseorang yang kelebihan lemak maka disebut OBESITAS.


Jenuh tidaknya lemak tergantung dari asam lemaknya.

Asam lemak secara rumus kimia yang terdapat dalam lemak alami tersusun atas turunan rantai lurus yang mengandung atom karbon berjumlah genap.
Rantai dapat jenuh apabila tidak mengandung ikatan rangkap, tidak jenuh mengandung satu atau lebih ikatan rangkap.

Sterol adalah bagian dari steroid, dan merupakan substansi mirip lemak.
Kolesterol berasal dari bahasa yunani dengan kata “kole (chole)”. yang berarti empedu.  Kolesterol merupakan sejenis sterol yang tinggi pada hewan dan merupakan prekursor asam empedu dan hormon steroid serta komponen penting dalam membran sel.
Kolesterol dihasilkan di hati dan jaringan lain, namun dapat juga berasal dari asupan makanan sehari-hari. Kolesterol diangkut dalam plasma darah oleh lipoprotein (lipid kombinasi, gabungan lipid dan protein) tertentu. Baik tidaknya kolesterol tergantung dari lipoprotein yang membawanya (kilomikron, LDL, VLDL, dan HDL)  Kolesterol yang terakumulasi secara abnormal antara lain membentuk batu empedu dan ateroma (plak dalam pembuluh darah).

PERBEDAAN KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA
Trigliserida dan kolesterol merupakan jenis-jenis lemak dasar yang terdapat dalam tubuh manusia dan bersikulasi dalam aliran darah. Walaupun keduanya sama-sama jenis lemak dasar dan memiliki kemiripan, tetapi ada beberapa perbedaan di antara keduanya. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Kolesterol
·         Kolesterol akan disimpan dalam jaringan hati atau dinding pembuluh darah.
·         Kolesterol berfungsi membangun sel - sel dan hormon-hormon tertentu dalam tubuh.
Trigliserida
·         Trigliserida akan disimpan dalam sel lemak di bawah jaringan kulit.
·         Peran trigliserida adalah menghasilkan energi bagi tubuh.

PROSES PEMBENTUKAN ASAM LEMAK  
Didalam tubuh sumber utama lemak adalah dari makanan lemak yang dikonsumsi setiap hari. lemak didalam tubuh adalah sebagai besar tersimpan dalam bentuk trigliserida.  Lemak / Lipid yang asup melalui saluran pencernaan. Selanjutnya akan diabsorbsi  ke dalam tubuh melalui  membran mukosa usus halus dengan cara difusi. Sedangkan kolestrol Sebelum diabsorbsi mengalami esterifikasi kembali yang dikatalis oleh asetil Koenzim A dan kolestrol asetiltransferase.
Berikut ini tabel absorbsi jenis Lipid di saluran pencernaan usus.
Hasil pencernaan lipid
absorbsi
Gliserol
Diserap langsung ke dalam darah dan dibawa ke hati untuk oksidasi
Asam lemak rantai pendek
Asam lemak rantai sedang
Asam lemak rantai panjang
Diubah menjadi trigliserida di dalam sel-sel usus halus
Monogliserida
Trigliserida
Membentuk kilomikron dan masuk
ke dalam limpa, kemudian ke dalam aliran darah
Kolesterol
Fosfolipida

Secara ilmiah proses pembentukan atau sintesis lemak disebut  lipogenesis. Proses lipogenesis terjadi di dalam hati. Selain itu juga didalam tubuh, lemak dapat di bentuk dari perubahan Glukosa (karbohidrat sederhana) dan protein yang tidak segera digunakan tubuh. Sumber energi didalam tubuh berasal dari makanan yang dikonsumsi yaitu glukosa (karbohidrat), asam amino (protein) dan lemak.  Di dalam tubuh sebagian kecil glukosa tersimpan dalam bentuk glikogen, serta protein disimpan di dalam cadangan asam amino. Sementara itu sebagian besar atom karbon yang berasal dari glukosa dan asam amino yang berlebihan akan disintesis menjadi trigliserida melalui proses lipogenesis.  Dalam proses lipogenesis membutuhkan energi dalam bentuk ATP serta vitamin-vitamin seperti biotin, niasin, dan asam pantotenat.  Atom-atom karbon yang berasal dari glukosa dan asam-asam amino diubah menjadi asetil KoA, dengan melalui beberapa tahap reaksi bagian asetat dari asetil KoA akan membentuk asam-asam lemak jenuh berupa asam palmitat (C16), asam stearat (C18), atau asam arakidonat (C20).  Asam lemak ini akan melakukan esterifikasi dengan gliserol (diproduksi dalam glikolisis) dan menghasilkan lemak yang masuk ke aliran darah sebagai very low density lipoprotein (VLDL) yang digunakan untuk menghasilkan energi atau disimpan dalam sel-sel lemak.

Lipoprotein adalah lipid kombinasi dari gabungan lipid dan protein sebagai alat pembawa lipid, yang terdiri atas kilomikron, LDL (low density lipoprotein), VLDL (very low density lipoprotein), dan HDL (high density lipoprotein).   Perbedaan dari ke 4 lipoprotein tersebut adalah : Kilomikron berfungsi mengangkut lipid dari saluran pencernaana ke dalam tubuh.  Lipid yang diangkut terutama trigliserida.  Di dalam aliran darah, trigliserida yang ada pada kilomikron dipecah menjadi gliserol dan asam lemak bebas oleh enzim lipoprotein.
Selanjutnya sebagian besar asam lemak yang terbentuk di dalam tubuh diabsorbsi oleh sel-sel otot, sel lemak, dan sel-sel tubuh lain.  Asam lemak ini dapat langsung digunakan sebagai zat energi atau diubah menjadi trigliserida.  Sel-sel otot cenderung menggunakannya sebagai energi, sedangkan sel lemak menyimpannya sebagai trigliserida dalam jaringan adiposa.  Hati merupakan alat yang memproduksi lipid utama di dalam tubuh, sedangkan sel-sel lemak (adiposa) tidak membuat lemak tetapi hanya menyimpan lemak.
VLDL adalah lipoprotein dengan densitas sangat rendah, terutama terdiri atas trigliserida.  Setelah mengalami proses di dalam tubuh, trigliserida akan diserap usus dan masuk ke dalam plasma darah yang kemudian akan disalurkan ke seluruh jaringan tubuh dalam bentuk klomikron dan VLDL. Trigliserida dalam bentuk klomikron berasal dari penyerapan usus setelah konsumsi makanan berlemak. Sebagai VLDL, trigliserida dibentuk oleh hati dengan bantuan insulin dari dalam tubuh. Sementara itu, trigliserida yang berada di luar hati dan berada dalam jaringan misalnya jaringan pembuluh darah, otot, jaringan lemak akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian akan dimetabolisme oleh hati menjadi kolesterol LDL.
LDL adalah lipoprotein dengan densitas rendah yang sering disebut istilah kolestrol jahat.
HDL adalah lipoprotein dengan densitas tinggi (yang sering disebut kolestrol baik).

ALASAN MENGAPA KONSUMSI LEMAK BERLEBIH TIDAK SEHAT
Asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan efek trigliserida di dalam tubuh seseorang. Jika kadar trigliserida meningkat, maka kadar kolesterol pun akan meningkat pula.

Trigliserida yang berlebih dalam tubuh akan disimpan di dalam jaringan kulit (jaringan adiposa) sehingga tubuh terlihat gemuk. Seperti halnya kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu berlebih dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan salah satunya menyebabkan penumpukan kolesterol di bawah endotel pembuluh darah, yang berisiko penyakit jantung dan stroke. Namun, trigliserida dalam batas normal sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh. Asam lemak yang dimilikinya bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Selain itu, trigliserida memberikan energi bagi tubuh, melindungi tulang, dan organ-organ penting lainnya dalam tubuh dari cedera. Selain asupan makanan dengan lemak jenuh tinggi, beberapa penyebab tingginya trigliserida adalah kegemukan, kurang bergerak, dan konsumsi makanan yang kaya karbohidrat sederhana (gula, tepung). Pada beberapa kasus, lonjakan trigliserida juga terkait dengan penyakit diabetes, penyakit ginjal atau hati, serta faktor keturunan dalam keluarga. Faktor genetik paling sulit diatasi karena reseptor di dalam sel-sel hati yang bertugas untuk mengubah trigliserida yang berlebih untuk menjadi kolesterol telah mengalami cacat bawaan.

Meskipun begitu, konsumsi makanan yang sehat, ditambah aktivitas fisik yang teratur bisa menurunkan kadar trigliserida yang berbonus pada naiknya jumlah kolesterol baik (HDL). Diet untuk penderita hipertrigliseridemia (trigliserida berlebih) adalah dengan membatasi asupan makanan yang tinggi lemak jenuh dan mengurangi karbohidrat sederhana seperti gula dan tepung. Bagi mereka yang kegemukan, penurunan berat badan biasanya efektif dalam menurunkan kadar trigliserida.

LIPID DI DALAM SEL
Di dalam sel terutama pada organel sel retikulum endoplasmik halus (RE halus) terjadi penyusunan  kembali triasil gliserol dari dua, mono asilgliserol yang diesterifikasi oleh asam lemak. Pada retikulum endoplasmik  kasar (RE yang tidak ditempeli ribosom) akan disintesis gliserol fosfolipida melalui gliserol-3-fosfat dan apoprotein spesifik.  Pada saat ini kilomikron (salah satu pengangkut lipid) dibungkus oleh fosfolipida, kolestrol, dan apoprotein.  Agar dapat diangkut ke luar sel, kilomikron masuk ke organel badan golgi.

Pada badan golgi, kilomikron ditambah komponen glusidik dan lipoprotein, dan terjadi pembentukan sistem membran sehingga memungkinkan dapat diangkut ke luar sel dan selanjutnya masuk ke dalam ruang antar sel, selanjutnya terus masuk ke dalam kapiler limpatik.  Ukuran kilomikron 0,1 – 3,5 µm.   VLDL dan kolomikron dapat diangkut ke luar sel (ke ruang antar sel) baik secara langsung oleh retikulum endoplasmik maupun melalui perantaraan badan golgi (vacuola golgi).

PERAN  ORGANEL SEL MITOKONDRIA PADA LIPOGENESIS

Dalam proses metabolisme sel, metokondria merupakan salah organel yang berperan dalam pembentukan energi. Pada glikolisis  yang akan menghasikan asam piruvat yang selanjutnya asam piruvat akan diubah menjadi  asetil KoA. Asetil KoA dibentuk di dalam metokondria.  Asetil KoA merupakan bakal pada awal sintesis asam lemak rantai panjang. Enzim-enzim pembentuk asam lemak terdapat  dalam sitosol; sehingga diperlukan suatu jalur agar asetil KoA yang dihasilkan di dalam mitokondria dari karbohidrat, asam amino atau prekrusor jenis karbohidrat lainnya bisa menemukan jalan untuk masuk ke dalam sitosol.   Transaminasi asam amino langsung menghasilkan zat-antara siklus Krebs sitrat dalam mitokondria. Sitrat akan dikeluarkan dari mitokondria ke sitosol, di dalam sitosol di mana tempat enzim sitrat liase yang akan memecahnya menjadi oksaloasetat dan asetil KoA. Oksaloasetat akan diubah ke malat oleh MDH sitosol kemudian malat dengan mudah diangkut kembali ke dalam mitokondria. Asetil KoA yang dihasilkan oleh sitrat liase sekarang dapat digunakan di sitosol untuk biosintesis asam lemak. Sitrat bukan saja wahana utama untuk mengangkut gugus asetil  dari mitokondria ke sitosol; zat ini juga berperan sebagai  efektor alosterik yang positif pada langkah pertama biosintesis asam lemak. Biosintesis asam lemak juga memerlukan NADPH.
Berikut ini peran atau fungsi mitokondria pada lipogenesi adalah :
· Mitokondria menghimpun senyawa-senyawa berkarbon dua atau empat dari berbagai sumber.
· Sitrat intramitokondria pada konsentrasi tinggi dengan mudah dikeluarkan ke dalam sitosol.
· Sitrat merupakan sumber utama asetil KoA dalam sitosol yaitu sebagai bahan utama biosintesis asam lemak.
·  Sitrat diperlukan sebagai efektor alosterik dalam tahap pertamanya untuk biosintesis asam lemak.
·  Konsentrasi ATP yang tinggi menggeser pola oksidasi glukosa ke arah produksi NADPH yang diperlukan untuk biosintesis asam lemak


Sekian dulu baahsan kita tentang lengkap jika ada masukan dan saran silakan komentar, terima kasih semoga bermanfaat.

PENGERTIAN METABOLISME LEMAK BISA DI SIMAK DI KLIK SINI


DAFTAR PUSTAKA
Murray, Robert K., dkk. 2009. Biokimia Harper edisi 27. Jakarta. ECG.
Muchtadi D, Astawan M, dan Palupi NS. 2006. Metabolisme Zat Gizi Pangan. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

 Ophardt C. E., 2003. Lypogenesis. Virtual Chembook. Illinois: Elnhurst College.
thumbnail
Judul: LEMAK, LIPID, Kolesterol, Trigliserida dan Lipoprotein
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Biokimia, saint :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Komentar atau Pertanyaan Anda : JANGAN komentar yang tidak berhubungan dengan materi dan JANGAN tinggalkan link web karena dianggap spam. Blog ini dofollow sehingga anda akan mendapatkan Backlink gratis.

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz